Rabu, 02 Juli 2014

PENGERTIAN STRUKTUR RUANG

A. Definisi Struktur Ruang
Struktur adalah kesatuan jaringan yang lengkap yang terdiri dari elemen-elemen yang saling mempengaruhi. Dengan demikian struktur ruang dapat berarti bagian-bagian ruang yang didalamnya terdiri dari beberapa elemen yang saling terkait dan saling mempengaruhi. Elemen-elemen yang biasanya berkaitan dengan struktur ruang antara lain berupa jaringan (listrik, gas, air minum, komunikasi, dll), pola penggunaan lahan, transportasi, sistem dan hierarki kota dan daya dukung lingkungan. Contoh yang menunjukkan bahwa tiap elemen saling berkaitan dan mempengaruhi adalah jumlah fasilitas seperti perdagangan, perkantoran dan industri dapat mempengaruhi hierarki kota. Dengan adanya fasilitas, maka memerlukan jaringan listrik dan air, dan dengan adanya fasilitas juga mempengaruhi fisik lingkungan sekitarnya, serta berbagai macam pola penggunaan lahan dipengaruhi oleh aktivitas disekitarnya.

B. Teori Mengenai Struktur Ruang
Terdapat beberapa teori yang timbul sebagai usaha untuk mengetahi karakteristik yang dimiliki oleh wilayah perkotaan yang selalu mengalami perkembangan, teori ini akan menjelaskan beberapa unsur yang mempengaruhi perubahan wilayah perkotaan tersebut.

1. Teori Konsentrik (Consentric Theory)
Perkembangan kota yang sedemikian rupa dan menunjukkan suatu pola penggunaan lahan yang konsentris di mana masing-masing jenis penggunaan lahan ini dianalogikan sebagai konsep “Natural Areas”. Teori konsentrik atau teori jalur sepusat ini dikemukan oleh E. W. Burgess (1925), yang menyatakan bahwa suatu kota akan terdiri dari zona-zona yang konsentris dan masing-masing “zone” ini sekaligus mencerminkan tipe penggunaan lahan yang berbeda .


Gambar: Model Struktur Ruang Konsentrik

Keterangan:
 No. 1: Daerah pusat kegiatan (Central Business District atau CBD) yang terdiri atas bangunan-bangunan kantor, hotel, bank, bioskop, pasar dan toko pusat perbelanjaan.
 No. 2: Zona peralihan (Transition Zone) yang terdiri atas rumah-rumah sewaan, kawasan industri dan perumahan buruh.
 No. 3: Zona perumahan para pekerja (Zone of Working Men’s Homes) yang terletak jalur wisma buruh, yakni kawasan perumahan untuk tenaga kerja pabrik.
 No. 4: Zona permukiman yang lebih baik (Zone of Better Residences) yang terdapat jalur madyawisma, yakni kawasan perumahan yang luas untuk tenaga kerja halus dan kaum madya (Middle Class).
 No. 5: Zona para penglaju (Zone of Commuters) yang sepanjang jalan besar terdapat masyarakat golongan madya/menengah, golongan atas/sub urban.

2. Teori Sektoral (Sectoral Theory)
Secara konsepsual, model teori sektor yang dikembangkan oleh Homer Hoyt ini dalam beberapa hal masih menunjukkan persebaran zona-zona konsentrisnya. Jelas sekali terlihat disini bahwa jalur transportasi yang menjari (menghubungkan pusat kota ke bagian-bagian yang lebih jauh) diberi peranan yang besar dalam pembentukan pola struktur internal kota .


Gambar: Model Struktur Ruang Sektoral

Keterangan:
 No. 1: Daerah pusat kegiatan (Central Business District atau CBD)
 No. 2: Pusat pelayanan (Civic Center) atau Zone of wholesale light manufacturing
 No. 3: Zona permukiman kelas rendah
 No. 4: Zona permukiman kelas menengah
 No. 5: Zona permukiman kelas tinggi

3. Teori Lipat Ganda (Multiple Nuclai Theory)
Teori ini menunjukan bahwa kota-kota besar akan mempunyai struktur yang terbentuk atas sel-sel (cellular structure) di mana penggunaan lahan yang berbeda-beda akan berkembang di sekitar titik-titik pertumbuhan (growing points) atau “nuclei” di dalam daerah perkotaan . Teori ini dikemukakan oleh R. D. McKenzie yang menerangkan bahwa kota meliputi; pusat kota, kawasan kegiatan ekonomi, kawasan hunian dan pusat lainnya . Umumnya teori ini berlaku untuk kota-kota yang akan besar, baik dari sistem sosial ekonomi yang kuat ataupun karena ada faktor-faktor lain yang menunjang pesatnya perkembangan dan pertumbuhan kota.


Gambar: Model Struktur Ruang Lipat Ganda

Keterangan:
 No. 1: Daerah pusat kegiatan (Central Business District atau CBD)
 No. 2: Kawasan niaga dan industri ringan (Whole-sale lightmanufacturing)
 No. 3: Kawasan murbawisma, tempat tinggal berkualitas rendah (Low-class residential)
 No. 4: Kawasan madyawisma, tempat tinggal berkualitas menengah (Medium class residential)
 No. 5: Kawasan adiwisma, tempat tinggal berkualitas tinggi (High class residential)
 No. 6: Pusat industri berat (Heavy manufacturing)
 No. 7: Pusat niaga atau perbelanjaan lain di pinggiaran (Outlying business district atau OBD)
 No. 8: Sub urban untuk kawasan madyawisma dan adiwisma (Residential sub-urban)
 No. 9: Sub urban kawasan industri (Industrial sub-urban)

4. Teori Guttenberg (1977)
Dalam teori ini dikemukakan bahwa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan struktur kota adalah aksesibilitas, yang tercipta karena pola persebaran dari fasilitas dan dukungan dari transportasi. Terdapat 2 (dua) bentuk guna tanah pada awalnya yaitu bentuk penyebaran fasilitas yang tidak didukung oleh transportasi dan bentuk persebaran yang didukung oleh transportasi. Penempatan fasilitas pada lokasi tertentu akan menjadikan lokasinya cenderung berada pada pusat permukiman penduduk. Tetapi tingkat pengumpulan dan penyebaran fasilitas dibatasi oleh karakteristik ruang (sumber daya alam) dan karakteristik radius pelayanan fasilitas itu sendiri, serta mobilitas manusia yang berbeda tergantung pada umur, jenis kelamin dan tingkat pendapatannya, maka peranan transportasi menjadi sangat penting. Distribusi fasilitas ini akan membentuk suatu hirarki sehingga dapat terbentuk suatu struktur ruang kota , yang tergantung pada hirarki fasilitas dan hirarki jalan (highways). Tingkatan struktur ruang kota ini jika dilihat dari hirarki jalannya terbagi menjadi 3 (tiga) yaitu arteri primer, arteri sekunder dan jalan lokal .


Gambar: Model Struktur Ruang Menurut Guttenberg

5. Teori Tempat Sentral Walter Christaller (1933)
Dengan teori ini dikenal proses perkembangan kota menurut perkembangan pusat pemasaran atau pusat pelayanan dengan adanya hirarki perkotaan yaitu:
a. Ajang jasa (ajang niaga) akan berkembang secara wajar di seluruh wilayah dengan jarak 2 (dua) jam berjalan kaki, atau 2 x 3,5 km = 7 km, jadi pusat pelayanan akan terletak di pusat kawasan tersebut atau di pusat wilayah.
b. Kawasan-kawasan berbentuk lingkaran yang saling berbatasan akan mempunyai bagian-bagian yang bertumpang tindih atau bagian-bagian yang senjang/kosong.
c. Dalam wilayah akan berkembang ajang niaga dalam pola heksagon.


Gambar: Model Struktur Ruang Menurut Christaller

1 komentar:

  1. Casinos Near Casinos Near Casino, Atlantic City | MapyRO
    Find the 진주 출장마사지 closest casinos to Casinos Near Casino, Atlantic City in 광주 출장안마 realtime and 김천 출장마사지 see activity. Zoom 동두천 출장샵 in or 강릉 출장마사지 zoom out.

    BalasHapus