Rabu, 02 Juli 2014

PROSES PERLUASAN AREAL KEKOTAAN (URBAN SPRAWL)

Menurut Harvey Clark (1971), ada tiga macam pola perluasan areal kekotaan (urban sprawl) yaitu pola konsentris, pola memanjang dan pola meloncat yang dijelaskan sebagai berikut:

1. Perembetan Konsentris (Concentric Development)
Jenis perembetan areal perkotaan yang paling lambat. Perembetan berjalan perlahan-lahan terbatas pada semua bagian-bagian luar kenampakan fisik kota. Karena sifat perembetannya yang merata di semua bagian luar kenampakan kota yang sudah ada, maka tahap berikutnya akan membentuk suatu kenampakan morfologi kota yang relatif kompak, sedangkan peran transportasi terhadap perembetannya tidak begitu besar . Perembetan ini dapat juga disebut Low Density Continous Development.

Gambar: Concentric Development

2. Perembetan Memanjang (Ribbon Development)
Ketidakmerataan perembetan areal kekotaan di semua bagian sisi-sisi luar daripada daerah kota utama. Perembetan paling cepat terlihat di sepanjang jalur transportasi yang ada, khususnya yang bersifat menjari (radial) dari pusat kota. Daerah di sepanjang rute transportasi utama merupakan tekanan paling berat dari perkembangan kota tersebut. Masalah yang terjadi adalah membumbungnya harga lahan, banyaknya konversi lahan pertanian ke lahan non pertanian, makin banyak penduduk dengan kegiatan non agraris, makin banyaknya bangunan, buruknya saluran irigasi dan meningkatnya pencemaran . Perembetan ini dapat juga disebut Lineair Development atau Axial Development.

Gambar: Ribbon Development

3. Perembetan Meloncat (Leap Frog Development)
Perkembangan kota yang paling merugikan, tidak efisien dalam arti ekonomi, tidak mempunyai estetika dan tidak menarik. Perkembangan lahan kekotaannya terjadi berpencar secara sparadis dan tumbuh di tengah-tengah lahan pertanian. Keadaan ini sangat menyulitkan pemerintah kota untuk membangun prasarana-prasarana, fasilitas kebutuhan hidup sehari-hari. Tipe ini sangat cepat menimbulkan dampak negatif terhadap kegiatan pertanian pada wilayah yang luas sehingga penurunan produktivitas pertanian lebih cepat terjadi . Perembetan ini dapat juga disebut Checkerboard Development.

Gambar: Leap Frog Development

Tidak ada komentar:

Posting Komentar